Dalamhadis lain, Rasul menyebut bahwa yang berhak masuk surga adalah orang tua yang ditinggal mati tiga anaknya sebelum baligh (Bukhari 1292) dan ditinggal mati dua anak sebelum baligh (Muslim 4768). Hadis-hadis ini tidak saling bertentangan satu sama lain karena masih dalam konteks yang sama yakni orang tua yang ditinggal mati anaknya Pengertian “Matilah sebelum engkau mati” adalah sebuah pengertian dari salah satu jalan untuk musyahadah penyaksikan kepada Allah, yaitu melalui mati. Tapi mati disini bukan matinya jasad ketika terpisah dengan ruh, tapi matinya nafsu, sebagaimana sabda Nabi SAW; موتوا قبل ان تموتوا “Rasakanlah mati sebelum engkau mati.” dalam kitab Al-Hikam, Abu Ma’jam berkata من لم يمت لم ير الحق “Barang siapa tidak merasakan mati, maka ia tidak dapat merasakan melihat atau musyahadah dengan Al-Haqqu Ta’ala”. jadi yang dimaksud mati disini adalah hidupnya hati karena matinya nafsu. Dan hati bashirah akan hidup pada saat matinya nafsu. Imam Abul Abbas Al-Mursy dalam kitab Al-Hikam berkata لا يدخل على الله الا بابين من باب الفناء الاكبر، وهو الموت الطبيعى ، ومن باب الفناء الذي تعنيه هذه الطائفة “Tiada jalan masuk/musyahadah dengan Allah kecuali melalui dua pintu, dan salah satu dari dua pintu itu ialah pintu “Fana’ul akbar” yaitu mati thobi’i. Dan mati thobi’i ini merupakan setengah daripada pintu fana’ menurut pengertian ahli Tashawwuf”. Adapun pengertian matinya nafsu untuk hidupnya hati dalam musyahadah dapat ditempuh pada 4 tingkat 1. MATI THOBI’I. Menurut sebagian para ahli thariqah, bahwa mati thobi’i terjadi dengan karunia Allah pada saat dzikir qolbi dan dzikir lathoif dzikir-dzikir ini biasanya sesuai anjuran Mursyid Thariqah, serta mati Thobi’i ini merupakan pintu pertama musyahadah dengan Allah. Pintu pertama ini dilalui pada saat seorang salik dalam melakukan dzikir qolbi dalam dzikir lathoif. Maka dengan karunia Allah ia fana’ atau lenyap pendengarannya secara lahir dimana telinga batin mendengar bunyi “Allah..Allah..Allah..”. Pada tingkat ini, dzikir qolbi pada mulanya hati berdzikir, kemudian dari hati naik kemulut dimana lidah berdzikir dengan sendirinya. Dan dalam kondisi seperti ini alam perasaan mulai hilang atau mati thobi’i. Pada saat-saat seperti ini akal pikiran mulai tidak berjalan lagi, melainkan terjadi sebagai ilham yang tiba-tiba Nur Ilahi terbit dalam hati, dan hati bermuhadharah berdialog dengan Allah, sehingga telinga bathin mendengar انني انا الله “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah” yang bunyi ini naik kemulut dimana lidah bergerak sendiri mengucapkan “Allah.. Allah.. Allah..”. Dalam tingkatan-tingkatan bathin seperti ini, salik telah mulai memasuki pintu fana’ pertama, yang dinamakan Fana’ fil af’al dan Tajalli fil af’al dimana gerak dan diam adalah pada Allah. لا فاعل الا الله “Tiada fail yang gerak dan diam kecuali Allah”. 2. MATI MAKNAWI. Menurut sebagian ahli Thariqah, bahwa “Mati Maknawi” ini terjadi dengan karunia dari Allah pada saat seseorang atau salik melakukan dzikir Lathifatur-Ruh dalam dzikir lathif. Terjadinya itu adalah sebagai bentuk ilham yang dimana secara tiba-tiba Nur Ilahiy terbit dalam hati. Ketika itu penglihatan secara lahir menjadi lenyap dan mata bathin menguasai penglihatan Bashirahnya mendominasi penglihatan. Dzikir “Allah…. Allah.. Allah..” pada tingkat ini semakin meresap terus pada diri dimana dzikir mulai terasa panasnya disekujur tubuh dan disetiap bulu roma di badan. Dalam kondisi seperti ini, perasaan ke-insanan tercengang, bimbang, semua persendian gemetar, bisa juga terus pingsan. Sifat keinsanan lebur diliputi sifat Ketuhanan. Dalam tingkat ini, salik telah memasuki fana’ ke-dua yang dinamakan “Fana’ fis Shifat/Tajalli fis sifat”. Sifat kebaharuan dan kekurangan serta alam perasaan lenyap atau fana’ dan yang tinggal adalah sifat Tuhan yang sempurna dan azali. قوله، لا حيّ إلا الله “Tiada hidup selain Allah”. 3. MATI SURI. Pada tingkat selanjutnya adalah “Mati Suri”. Mati suri ini terjadi dengan karunia Allah pada saat seseorang atau salik melakukan dzikir Lathifatus Sirri dalam dzikir lathoif. Pada tingkat ke-tiga ini, seseorang atau salik telah memasuki pintu Musyahadah dengan Allah. Ketika itu segala ke-insanan lenyap atau fana’, alam wujud yang gelap ظلمة telah ditelan oleh alam ghaib atau malakut عالم الملكوت yang penuh dengan Nur Cahaya. Dalam pada ini, yang Baqa’ adalah Nurullah semata, Nur Af’alullah, Nur Shifatullah, Nur Asmaullah, Nur Dzatullah atau Nurun ala Nuur. Sebagaimana firman Allah; ….نور على نور يهدى الله لنوره من يشاء…. “Cahaya di atas cahaya berlapis-lapis, Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki..” [Surah An-Nur, ayat 35]. لا محمود إلا الله “Tiada yang terpuji melainkan Allah”. 4. MATI HISSI. Selanjutnya ialah Mati Hissi. Mati Hissi ini terjadi dengan karunia Allah pada saat seseorang atau salik melakukan dzikir Lathifatul Hafi dalam dzikir lathaif. Pada tingkat ke-empat ini, seseorang atau salik telah sampai ketingkat yang lebih tinggi untuk mencapai ma’rifah Ma’rifat Billah sebagai maqom tertinggi. Dalam pada ini, lenyap fana’ sudah segala sifat-sifat keinsanan yang baharu dan yang tinggal adalah sifat-sifat Tuhan yang qadim atau azali. Ketika itu menanjaklah bathin keinsanan lebur kedalam keBaqa’an Allah Yang Qadim atau bersatunya Abid dan Ma’bud yang menyembah dan Yang Di Sembah. Dalam tingkat puncak tertinggi ini, seseorang atau salik telah mengalami keadaan yang tak pernah sama sekali dilihat oleh mata, didengar oleh telinga maupun tak sama sekalipun terbersit dalam hati sanubari manusia dan tidak mungkin dapat disifati. Tetapi akan mengerti sendiri bagi siapa saja yang telah merasakan sendiri, sebagaimana kata sufi agung Dzin Nun Al-Mishri; من لم يذق لم يعرف “Siapa saja yang tidak pernah merasakan maka tidak akan mengerti”. Untuk bisa mencapai keadaan Musyahadah seperti tersebut diatas tahapan-tahapan diatas adalah dengan jalan mujahadah, karena siapa saja yang menghiasi lahiriyahnya dengan mujahadah maka Allah akan memperbaiki sirr atau hatinya dengan mujahadah.
Jawaban2 siswa senang dengan mata pelajaran Al-Qur'an Hadits karena dengan belajar Al- Qur'an mereka berharap dapat membaca Al-Qur'an. (b) Selain di sekolah 2 siswa juga belajar mengaji di rumah, namun masih sangat minim sekali yaitu 1 anak satu kali dalam sehari, 73 1 anak kadang-kadang jika ada yang mengajar atau di rumah orang tua.
Foto - Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani رضى الله عنه mengatakan, “Wahai hamba Allah, sadarilah bahwa engkau hanya sebatas diberi harapan. Maka, jauhilah segala sesuatu selain Allah Azza wa Jalla dengan kalbumu sehingga engkau dapat dekat kepada-Nya. Matilah engkau sebelum mati. Matilah engkau dari dirimu dan makhluk. Sungguh telah diangkat berbagai hijab dari dirimu dan Allah Azza wa Jalla.” Seseorang bertanya, “Bagaimana saya harus mati?” Lalu beliau menjawab, “ Matilah dari mengikuti kemauan, hawa nafsu, tabiat dan kebiasaan burukmu, serta matilah dari mengikuti makhluk dan dari berbagai sebab. Tinggalkanlah persekutuan dengan mereka dan berharaplah hanya kepada Allah, tidak selain-Nya. Hendaklah engkau menjadikan seluruh amalmu hanya kerana Allah Azza wa Jalla dan tidak mengharap nikmat-Nya. Hendaklah engkau bersikap ridha atas pengaturan, qadha dan tindakan-Nya. Jika engkau melakukan hal yang demikian, maka hidup dan matimu akan bersama-Nya. Kalbumu akan menjadi tenteram. Dialah yang membolak-balikkannya sesuai dengan kehendak-Nya. Kalbumu akan selalu menjadi dekat kepada-Nya, selalu terhubung dan bergantung kepada-Nya. Engkau akan selalu mengingat-Nya dan melupakan segala perkara selain Diri-Nya. Kunci surga adalah ucapan La ilâha illa Allâh, Muhammadur-Rasûlullâh. Sedangkan esok, kunci surga adalah kefanaan dari dirimu, orang lain, dan segala sesuatu selain Allah, dan dengan selalu menjaga batas-batas syariat. Kedekatan kepada Allah adalah surga bagi manusia, sedangkan jauh dari Allah adalah neraka untuk mereka. Alangkah indah keadaan seorang Mukmin, baik di dunia ataupun di akhirat. Di dunia dia tidak berkeluh-kesah atas keadaaan yang dia alami, setelah dia memahami bahwa Allah meridhainya, dimana pun dia berada cukuplah bagiannya dan ridha dengan bagian itu. Kemanapun dia menghadapkan wajahnya, dia memandang dengan cahaya Allah. Setiap isyaratnya adalah kepada-Nya. Setiap kebergantungan adalah kepada-Nya. Setiap tawakalnya adalah hanya kepada-Nya. Berhati-hatilah, jika ada seorang di antara engkau merasa bergembira berlebihan kerana telah melakukan ketaatan, kerana boleh jadi ada rasa takjub ketika dilihat orang lain atau berharap pujiannya. Barangsiapa di antaramu ingin menyembah Allah, hendaklah memisahkan diri dari makhluk. Sebab, perhatian makhluk pada amal-amal mereka dapat merusaknya. Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda, “ Engkau mesti ber-uzlah, sebab uzlah adalah ibadah dan bentuk kesungguhan orang-orang shaleh sebelum kalian.” Engkau mesti beriman, lalu yaqin dan fana dalam wujud Allah, bukan dalam dirimu atau orang lain. Dan, tetaplah menjaga batas-batas syariat dan meridhai Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Tidak ada karamah bagi orang yang mengatakan sesuatu selain hal ini. Kerena, inilah yang terjadi dalam berbagai shuhuf dan lawh kalam Allah Azza wa Jalla. Engkau harus selalu bersama Allah; memutuskan diri untuk selalu dengan-Nya; dan bergantung kepada-Nya. Hal demikian akan mencukupkan dirimu dengan pertolongan ma’unah di dunia dan akhirat. Dia akan menjagamu dalam kematian dan kehidupan, menjagamu dalam setiap keadaan. Engkau harus memisahkan yang hitam dari yang putih!” [ Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitab Fath Ar-Rabbani wal-Faidh Ar-Rahmani Artinya "Jika seorang manusia mati, maka terputuslah darinya semua amalnya kecuali dari tiga hal; dari sedekah jariyah atau ilmu yang diambil manfaatnya atau anak shalih yang mendoakannya." (HR Muslim no. 1631). 6.
Belajar hadits tidak bisa sembarangan. Selain dibutuhkan tuntunan guru yang kredibel di bidang ini, kajian ini juga harus berurutan sesuai tradisi yang dilakukan oleh para ahli hadits juga tidak bisa dilakukan dengan asal baca dan belajar dari terjemahnya. Selain bisa menimbulkan kesalahpahaman dalam memahami hadits, praktik ini juga dapat berujung pada diskriminasi kelompok yang dianggap tidak sesuai dengan isi satu upaya ulama dalam membuat semacam tuntunan dan mentradisikan tuntunan tersebut adalah mengawali belajar dan mengajari hadits dengan hadits yang biasa disebut Musalsal bil istilah ilmu hadits, musalsal adalah hadits yang disampaikan para perawi secara berurutan dan sama dalam keadaan dan situasi tertentu, baik secara perbuatan maupun تتابع رجال إسناده على صفة أوحالة للرواة تارة، وللرواية تارة أخرىArtinya, “Hadits Musalsal adalah hadits yang disampaikan para perawi secara berurutan dan sama dalam sifat dan keadaan tertentu, baik terkadang terdapat pada periwayatnya maupun dalam riwayat haditsnya sendiri,” Lihat Mahmud At-Thahhan, Taysīru Musṭalāḥil Ḥadīts, [Riyadh, Maktabah Maʽārif 2004 M], halaman 229.Dalam definisi yang lebih mudah, Imam Al-Bayquni dalam Nazam-nya menjelaskanمُسَلْسَلٌ قُلْ ما عَلى وَصفٍ أتَى ... مثلُ أما والله أنبَأني الفَتىكذاكَ قدْ حدَثَنيه قائما ... أو بعدَ أن حدَّثَنِي تَبَسَّمَاArtinya, “Hadits Musalsal adalah hadits yang diriwayatkan dengan menyertakan sifat yang selalu sama seperti perkataan perawi Ketahuilah, Demi Allah telah memberitahuku oleh seorang pemuda.’ Begitu juga seperti Si Fulan Telah bercerita kepadaku sambil berdiri’ atau setelah bercerita kepadaku, ia tersenyum.’”Dari definisi ini menunjukkan bahwa secara mudah musalsal adalah sifat atau ucapan yang selalu diucapkan seorang perawi sebelum meriwayatkan sebuah musalsal bil awwaliyah adalah hadits yang selalu disisipkan oleh para ahli hadits sebelum mulai mengajar atau belajar hadits. Hal itu ditradisikan hingga para murid-murid di musalsal bil awwaliyah yang terkenal adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ ، ارْحَمُوا مَنْ فِي الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِArtinya, “Orang-orang yang suka mengasihi sesamanya akan dikasihi oleh Zat Yang Maha Pengasih. Maka kasihilah penghuni bumi, maka kalian akan dikasihi para penghuni langit,” Lihat Abu Isa At-Tirmidzi, Sunan At-Tirmidzi, [Beirut, Darul Fikr tanpa catatan tahun], juz III, halaman 217.Hadits ini biasanya diucapkan oleh seorang ahli hadits sebelum mengajar para muridnya. “Saya telah mendengar dari fulan dan itu adalah hadits yang pertama kali didengar dari-nya begitu seterusnya hingga sanad terakhir, baru kemudian menyebutkan hadits di atas.” Setelah hadits tersebut disebutkan, baru seorang guru mengajarkan hadits-hadits yang menunjukkan bahwa para ahli hadits memiliki komitmen untuk menjaga perdamaian di dunia. Hadits yang pertama kali diajarkan adalah hadits tentang kasih sayang, bukan hadits tentang akidah, fikih, dan lain adalah modal utama bagi setiap orang yang mengaku sebagi pembelajar hadits atau bahkan ahli hadits, yaitu mengasihi semua makhluk yang ada di bumi, karena jaminannya jelas, dikasihi oleh Allah dan para makhluk yang ada di menjelaskan bahwa yang dimaksud penghuni bumi’ dalam hadits musalsal bil awwaliyah tersebut adalah semua makhluk Allah yang ada di bumi, baik orang yang baik maupun buruk perangainya, hewan-hewan dan makhluk ciptaan Allah SWT yang بصيغة العموم ليشمل جميع أصناف الخلق فيرحم البر والفاجر والناطق والبهم والوحوش والطير انتهى وفيهإشارة إلى أن إيراد من لتغليب ذوي العقول لشرفهم على غيرهمArtinya, “Kata penghuni bumi’ dalam hadits disebutkan dengan sighat yang umum karena mencakup seluruh golongan makhluk. Maka kasihilah orang baik, penjahat, manusia, hewan, binatang yang liar, burung. Hal ini juga sebagai petunjuk bahwa keistimewaan manusia adalah ketika memulyakan makhluk ciptaan Allah yang lain,” Lihat Abdurrahmān Al-Mubarakfuri, Tuḥfatul Aḥwādzī bi Syarḥi Jāmiʽit Tirmidzi, [Beirut, Darul Kutb tanpa catatan tahun], juz XII, halaman 51.Al-Munawi juga menjelaskan pemahaman hadits di atas dalam kitabnya Faidhul Qādir dengan mengutip qaul Al-Būni, bahwa orang yang mengaku rindu dengan rahmat Allah harus terlebih dahulu mengasihi para العارف البوني فإن كان لك شوق إلى رحمة من الله فكن رحيما لنفسك ولغيرك ولا تستبد بخيرك فارحم الجاهل بعلمك والذليل بجاهك والفقير بمالك والكبير والصغير بشفقتك ورأفتك والعصاة بدعوتك والبهائم بعطفك ورفع غضبك فأقرب الناس من رحمة الله أرحمهم لخلقهArtinya, “Al-ʽArif Al-Būni berpendapat bahwa jika engkau mengaku rindu kepada rahmat Allah, maka kasihilah dirimu, orang lain, jangan hanya terbatas pada kebaikan untuk dirimu sendiri. Kasihilah orang yang bodoh dengan ilmumu, orang yang rendah dengan jabatanmu, orang yang fakir dengan hartamu, orang besar maupun kecil dengan belas kasih dan santunmu, orang yang bermaksiat dengan dakwahmu, hewan-hewan dengan belas kasih dan menghilangkan kemarahan atas hewan-hewan itu. Adapun orang yang paling dekat dengan rahmat Allah SWT adalah orang yang paling mengasihi makhluk-makhluk-Nya,” Lihat Abdurrauf Al-Munāwī, Faidhul Qadir Syarḥu Jāmiʽis Ṣaghir, [Beirut, Daru Kutub Ilmiyah 1994 M], juz XIV, halaman 105. Wallahu a’lam.Muhammad Alvin Nur Choironi, pegiat kajian tafsir dan hadits, alumnus Pesantren Luhur Darus Sunnah.
CARAKONSULTASI SYARIAH ISLAM. JAWABAN. 1. Meninggal karena kecelakaan pesawat sama dengan kecelakaan mobil atau kendaraan lain. Di mana mereka tidak termasuk dalam golongan 7 orang meninggal yang dianggap mati syahid. 2. Ada tujuh orang meninggal yang masuk kategori mati syahid seperti dalam hadis riwayat Malik, Abu Dawud, Nasai, Ibnu Majah di
Ilustrasi kematian. Foto pixabaySetiap yang bernyawa pasti akan menghadapi kematian. Ini menjadi salah satu rahasia Allah SWT yang tidak diketahui oleh siapapun. Mati dalam keadaan husnul khatimah tentu menjadi keinginan setiap Muslim. Untuk mewujudkannya, seorang Muslim harus mempersiapkannya dengan mengerjakan amalan-amalan baik selama hidup di dunia. Rasulullah SAW bahkan memerintahkan umatnya untuk selalu mengingat kematian. Dengan mengingat kematian, seorang Muslim akan bersikap zuhud dan menjauhi keburukan. Hal ini juga dijelaskan dalam beberapa Tentang KematianBerikut beberapa hadist Rasulullah SAW yang membahas tentang kematianوَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ {إِذَا مَاتَ الْمَيِّتُ تَقُوْلُ الْمَلاَئِكَةُ مَا قَدَّمَ وَيَقُوْلُ النَّاسُ مَا خَلَّفَ“Jika ada orang yang meninggal dunia maka malaikat berkata apa yang telah lalu amal, sedangkan manusia membicarakan apa yang ia tinggalkan warisan.” HR. Imam BaihaqiIlustrasi kematian. Foto pixabayلاَ يَمُوتَنَّ أَحَدُكُمْ إِلاَّ وَهُوَ يُحْسِنُ بِاللَّهِ الظَّنَّ “Janganlah seseorang di antara kalian meninggal dunia, kecuali dalam keadaan berbaik sangka terhadap Allah.” HR Muslim.موت الفجأة راحة للمؤمن وأخذة أسف للكافر“Kematian mendadak adalah istirahat bagi mukmin dan penyesalan bagi orang kafir” HR. Ahmad.ﺍﻟْﻜَﻴِّﺲُ ﻣَﻦْ ﺩَﺍﻥَ ﻧَﻔْﺴَﻪُ ﻭَﻋَﻤِﻞَ ﻟِﻤَﺎ ﺑَﻌْﺪَ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕِ“Orang yang pandai adalah orang yang mampu mengevaluasi dirinya dan beramal mencurahkan semua potensi untuk kepentingan kehidupan setelah kematian.” [ sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, jenazah orang kafir berlalu di hadapan kami, apakah kami perlu berdiri?" Nabi Saw segera menjawab, "Ya, berdirilah. Sesungguhnya kamu berdiri bukanlah untuk menghormati mayitnya, tetapi menghormati yang merenggut nyawa-nyawa." HR. Ahmad
IngatlahMati Sebelum Di Matikan. Hidup di dunia ini tidaklah selamanya. Akan datang masanya kita berpisah dengan dunia berikut isinya. Perpisahan itu terjadi saat kematian menjemput, tanpa ada seorang pun yang dapat menghindar darinya. Kematian akan menyapa siapa pun, baik ia seorang yang shalih atau durhaka, seorang yang turun ke medan perang
SABDA RASULULLAH SAW BERKAITAN MATI SEBELUM MATI ...Dari Abdullah bin Mas’ud ia berkata Rasulullah saw membaca ayat, Az-Zumar ayat 22Jika demikian, adakah orang yang telah dilapangkan Allah dadanya untuk menerima Islam, lalu ia tetap berada dalam cahaya hidayah petunjuk dari Tuhannya, sama seperti orang yang tertutup mata hatinya dengan selaput kederhakaan? Maka kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang keras membatu hatinya daripada menerima peringatan yang diberi oleh Allah. Mereka yang demikian keadaannya, adalah dalam kesesatan yang para sahabat bertanya Ya Rasulullah bagaimana dadanya orang itu boleh lapang ?Kalau cahaya Allah sudah masuk ke dalam hati seseorang, maka hatinya menjadi lapang dan para sahabat bertanya Tandanya apa ya Rasulullah ?Yaitu kembali kepada negeri yang kekal, meninggalkan dunia yang penuh tipuan. Dan mempersiapkan mati sebelum mati Besar Muhammad saw bersabda, "Wahai pencari rahsia! Mahukah kamu melihat orang mati yang hidup, berjalan dibumi seperti orang hidup tetapi jiwanya berada dilangit, kerana beliau telah diubah pindah sebelum mati dan tidak lagi diubah pindah setelah mati. Rahsia ini berada di luar sempadan fikiran, hanya diketahui melalui mati. Barang siapa hendak melihat orang yang mati berjalan di muka bumi, lihatlah Abu Bakar, seorang yang 'alim dan 'abid kerana beliau menjadi saksi yang benar terhadap Allah swt. Menjadi putera orang-orang yang di hidupkan semula."Rahsia "MATI SEBELUM MATI" atau "ORANG MATI YANG HIDUP" berjalan dimuka bumi seperti orang hidup tetapi jiwanya berada dilangit ini berada diluar sempadan fikiran iaitu tidak boleh difikirkan dengan fikiran, bukan yang terlintas didalam bermakna bukan yang difikir-fikirkan melalui fikiran yang membawa kepada maksud bukan seperti yang difikir-fikirkan dan bukan yang terlintas didalam hati."HANYA DIKETAHUI MELALUI MATI"Untuk mengalami sendiri keadaan ini setiap seorang mestilah melaksanakan perintah Allah sepertimana yang terkandung didalam firman Allah pada Surah An-Nisā' ayat 66Dan sesungguhnya kalau Kami wajibkan kepada mereka dengan perintah "Bunuhlah diri kamu sendiri, atau keluarlah dari tempat kediaman kamu", nescaya mereka tidak akan melakukannya, kecuali sedikit di antara mereka. Dan sesungguhnya kalau mereka amalkan nasihat pengajaran meliputi suruh dan tegah yang telah diberikan kepada mereka, tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih meneguhkan iman mereka.Sedang melaksanakan perintah Allah "BUNUHLAH DIRI KAMU SENDIRI" ini adalah merupakan salah satu jalan syariat untuk bertaubat daripada melakukan sebarang perbuatan syirik"Bunuhlah diri kamu sendiri, atau keluarlah dari tempat kediaman kamu"Adalah merupakan cara untuk seseorang itu bertaubat daripada melakukan sebarang perbuatan syirik‎وَلَا تَقُولُوا لِمَن يُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتٌۚ بَلْ أَحْيَاءٌ وَلَٰكِن لَّا تَشْعُرُونَDan kenangkanlah ketika Nabi Musa berkata kepada kaumnya "Wahai kaumku! Sesungguhnya kamu telah menganiaya diri kamu sendiri dengan sebab kamu menyembah patung anak lembu itu, maka bertaubatlah kamu kepada Allah yang menjadikan kamu; iaitu "BUNUHLAH DIRI KAMU". Yang demikian itu lebih baik bagi kamu di sisi Allah yang menjadikan kamu, supaya Allah menerima taubat kamu itu. Sesungguhnya Dia lah Yang Maha Pengampun Penerima taubat, lagi Maha Mengasihani".Didalam firman Allah didalam Surah Al-Baqarah ayat 54, Allah menerangkan bahawa kaum Nabi musa telah melakukan syirik dengan menyembah patung anak Musa telah mengarahkan kaumnya supaya bertaubat daripada melakukan perbuatan syirik tersebut dengan perintah “BUNUHLAH DIRI KAMU”ALLAH AKAN PIMPIN ORANG YANG TELAH MELAKSANAKAN PERINTAH ALLAH "BUNUHLAH DIRI KAMU SENDIRI" INI KEJALAN YANG LURUSINI TELAH DIJANJIKAN SENDIRI OLEH ALLAH YANG TERTERA DIDALAM FIRMANNYA PADADan setelah mereka melakukan seperti yang dikehendaki oleh Allah, tentulah Kami akan berikan kepada mereka - dari sisi Kami - pahala balasan yang amat besar;DAN TENTULAH KAMI PIMPIN MEREKA KE JALAN YANG sesiapa yang taat kepada Allah dan RasulNya, maka mereka akan ditempatkan di syurga bersama-sama orang-orang yang telah dikurniakan nikmat oleh Allah kepada mereka, iaitu Nabi-nabi, dan orang-orang Siddiqiin, dan orang-orang yang Syahid, serta orang-orang yang soleh. Dan amatlah eloknya mereka itu menjadi teman rakan kepada orang-orang yang taat.Ini apa yang telah dijanjikan oleh Allah dan Allah tidak pernah mengubah janjinya‎وَعْدَ اللَّهِۖ لَا يُخْلِفُ اللَّهُ وَعْدَهُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَDemikian dijanjikan Allah. Allah tidak pernah mengubah janjiNya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui hakikat yang sebenarnya.SATU JALAN YANG LURUS YANG TELAH DIFIRMANKAN OLEH ALLAH DIDALAM‎قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَIblis berkata " Wahai Tuhanku! Kerana Engkau telah menjadikan daku sesat, maka demi sesungguhnya aku akan memperelokkan segala jenis maksiat kepada Adam dan zuriatnya di dunia ini, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya,‎إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ"Kecuali di antara zuriat-zuriat Adam itu hamba-hambaMu yang dibersihkan dari sebarang syirik".‎قَالَ هَٰذَا صِرَاطٌ عَلَيَّ مُسْتَقِيمٌAllah berfirman "INILAH SATU JALAN YANG LURUS, YANG TETAP AKU MEMELIHARANYA"‎إِنَّ عِبَادِي لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌ إِلَّا مَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْغَاوِينَ"Sesungguhnya hamba-hambaKu, tidaklah ada bagimu sebarang kuasa untuk menyesatkan mereka, kecuali sesiapa yang menurutmu dari orang-orang yang sesat dengan pilihannya sendiri. Al-'Isrā' ayat 65‎إِنَّ عِبَادِي لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌۚ وَكَفَىٰ بِرَبِّكَ وَكِيلًاSesungguhnya hamba-hambaKu yang beriman dengan ikhlas, tiadalah engkau hai iblis mempunyai sebarang kuasa terhadap mereka untuk menyesatkannya; cukuplah Tuhanmu wahai Muhammad menjadi Pelindung bagi mereka.‎قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَIblis berkata " Demi kekuasaanmu wahai Tuhanku, aku akan menyesatkan mereka semuanya, -‎إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ" Kecuali hamba-hambaMu di antara zuriat-zuriat Adam itu yang ikhlas".FIRMAN ALLAH YANG MENJELASKAN IKHLAS IALAH BERSIH DARIPADA SEBARANG Al-`Ankabūt ayat 65‎فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَDalam pada itu, apabila mereka naik bahtera lalu menemui sesuatu bahaya di laut, mereka memohon pertolongan kepada Allah dengan doa yang tulus ikhlas kepadaNya. Kemudian setelah Allah menyelamatkan mereka naik ke darat, mereka berlaku syirik ALLAH DIATAS MENUNJUKKAN TULUS IKHLAS LAWANNYA SYIRIKKepada sesiapa yang telah bertaubat daripada melakukan sebarang perbuatan syirik dengan melaksanakan perintah Allah "BUNUHLAH DIRI KAMU"Allah akan pimpin mereka kejalan yang lurus iaitu menjadikan dia sebagai seorang yang dibersihkan daripada sebarang orang tersebut yang membersihkan dirinya daripada syirik tetapi Allah yang akan membersihkan syirik kepada orang yang telah melaksanakan perintah Allah "BUNUHLAH DIRI KAMU" dan perintah Rasulullah saw "MATI SEBELUM MATI"Setiap orang perlu tahu dan boleh menghuraikan sendiriApakah yang dimaksudkan dari sabda Rasulullah saw tentang "MATI SEBELUM MATI" dan dari firman Allah "BUNUHLAH DIRI KAMU SENDIRI" dan bagaimana cara yang perlu dilaksanakan mengikut sepertimana yang dikehendaki oleh Al-'Insān ayat 29Sesungguhnya segala keterangan yang disebutkan ini, menjadi peringatan; maka sesiapa yang mahukan kebaikan dirinya bolehlah ia mengambil jalan yang menyampaikan kepada keredaan Allah dengan iman dan taat. Al-'Insān ayat 30Dan tiadalah kamu berkemahuan melakukan sesuatu perkara melainkan dengan cara yang dikehendaki Allah; sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana mengaturkan sebarang perkara yang dikehendakiNya.BUKAN MENGIKUT PANDANGAN ATAU PENDAPAT MASING-MASING SEPERTI YANG TELAH DISABDAKAN OLEH RASULULLAH SAWSuatu ketika, Rasulullah SAW ditanya tentang maksud firman Allah SWT Al-Mā'idah ayat 105“Wahai orang-orang yang beriman! jagalah sahaja diri kamu. Orang-orang yang sesat tidak akan mendatangkan mudarat kepada kamu apabila kamu sendiri telah mendapat hidayah petunjuk taat mengerjakan suruhan Allah dan meninggalkan laranganNya. Kepada Allah jualah tempat kembali kamu semuanya, kemudian Dia akan menerangkan kepada kamu balasan apa yang kamu telah lakukan”Baginda Rasulullah sallallaahu alayhi wa sallam bersabda"Bahkan sesungguhnya serulah manusia kepada kebaikan dan cegahlah dari kemungkaran. Kamu nanti akan melihat satu keadaan di mana kebatilan akan dituruti, hawa nafsu akan jadi ikutan dan dunia ini akan lebih diutamakan. SETIAP ORANG AKAN TENGGELAM DALAM PANDANGAN MASING-MASING Peliharalah diri kamu dan janganlah dituruti orang ramai. Sesungguhnya selepas zaman kamu ini, akan datang hari-hari yang menuntut kesabaran, dan kesabaran itu akan menjadi seperti perbuatan menggenggam bara api di dalam tangan. Sesiapa yang terus bertahan dengan keadaan itu akan mendapat ganjaran seperti 50 orang yang berbuat perkara yang sama” Sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, ganjaran 50 orang seperti mereka?” Baginda menjawab, “Ganjaran 50 orang seperti kamu”[Hadith riwayat al-Tirmidhi dan Abu Daud dengan sanad yang lemah tetapi diperkukuhkan oleh riwayat yang lain]ATAU BUKAN MENGIKUT DARI CAKAP-CAKAP Az-Zukhruf ayat 86Dan segala yang mereka sembah yang lain dari Allah, tidak mempunyai sebarang kuasa untuk memberikan syafaat pertolongan, kecuali sesiapa yang memberi penerangan mengakui kebenaran dengan mentauhidkan Allah, Tuhan Yang Sebenar-benarnya secara mereka mengetahuiNya dengan yakin bukan dengan kata-kata orang; maka merekalah yang mungkin diizinkan memberi dan mendapat syafaat itu. Az-Zukhruf ayat 87Dan demi sesungguhnya! Jika engkau wahai Muhammad bertanya kepada mereka "Siapakah yang menciptakan mereka?" Sudah tentu mereka akan menjawab "Allah!". Jika demikian maka bagaimana mereka rela dipesongkan dari menyembah dan mengesakanNya? Az-Zukhruf ayat 88Dan Dia lah Tuhan yang Mengetahui rayuan Nabi Muhammad yang berkata Wahai TuhanKu! Sesungguhnya mereka ini adalah satu kaum yang tidak mahu beriman maka terserahlah kepadaMu untuk mengadilinya!" Az-Zukhruf ayat 89Tuhan menjawab rayuannya dengan berfirman "Jika demikian, maka janganlah engkau wahai Muhammad hiraukan mereka, dan katakanlah ` Selamat tinggalah! ' Kemudian mereka akan mengetahui kelak akibat keingkarannya!"DIANTARA PERINTAH ALLAH YANG APABILA DILAKSANAKAN YANG MENGANDUNGI HIKMAH AKAN MENGHILANGKAN KEBERADAAN, KEAKUAN DAN KEUPAYAAN DIRI SENDIRI IALAH .... As-Sajdah ayat 15۩Sesungguhnya yang sebenar-benar beriman kepada ayat-ayat keterangan Kami hanyalah orang-orang yang apabila diberi peringatan dan pengajaran dengan ayat-ayat itu, mereka segera merebahkan diri sambil sujud menandakan taat patuh, dan menggerakkan lidah dengan bertasbih serta memuji Tuhan mereka, dan mereka pula tidak bersikap sombong As-Sajdah ayat 16Mereka merenggangkan diri dari tempat tidur, sedikit sangat tidur, kerana mengerjakan sembahyang tahajjud dan amal-amal soleh; mereka sentiasa berdoa kepada Tuhan mereka dengan perasaan takut akan kemurkaanNya serta dengan perasaan ingin memperolehi lagi keredaanNya; dan mereka selalu pula mendermakan sebahagian dari apa yang Kami beri kepada As-Sajdah ayat 17Maka tidak ada seseorang pun yang mengetahui satu persatu persediaan yang telah dirahsiakan untuk mereka dari segala jenis nikmat yang amat indah dipandang dan mengembirakan, sebagai balasan bagi amal-amal soleh yang mereka telah Allah tentang cara untuk bertasbih bagi mensucikan nama Allah yang terkandung didalam Surah Al-'Ala dari syat 1 hingga ayat 191. Bertasbihlah mensucikan nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi dari segala sifat-sifat kekurangan, -2. Yang telah menciptakan sekalian makhlukNya serta menyempurnakan kejadiannya dengan kelengkapan yang sesuai dengan keadaannya;3. Dan Yang telah mengatur keadaan makhluk-makhlukNya serta memberikan hidayah petunjuk ke jalan keselamatannya dan kesempurnaannya;4. Dan Yang telah mengeluarkan tumbuh-tumbuhan untuk binatang-binatang ternak,5. Kemudian Ia menjadikan tumbuh-tumbuhan yang menghijau itu kering - berubah warnanya Kami sentiasa menjadikan engkau wahai Muhammad dapat membaca Al-Quran yang diturunkan kepadamu - dengan perantaraan jibril, sehingga engkau menghafaznya dan tidak lupa,7. Kecuali apa yang dikehendaki Allah engkau lupakan; sesungguhnya Ia mengetahui segala keadaan yang patut berlaku, dan yang Dan Kami tetap memberi kemudahan kepadamu untuk melaksanakan segala perkara Ugama yang mudah diterima oleh akal yang Oleh itu berilah peringatan kepada umat manusia dengan ajaran Al-Quran, kalau-kalau peringatan itu berguna dan sudah tentu berguna;10. Kerana orang yang takut melanggar perintah Allah akan menerima peringatan itu;11. Dan sebaliknya orang yang sangat celaka akan menjauhinya,12. Dia lah orang yang akan menderita bakaran neraka yang amat besar azab seksanya,13. Selain dari itu, ia tidak mati di dalamnya dan tidak pula hidup Sesungguhnya berjayalah orang yang - setelah menerima peringatan itu - berusaha membersihkan dirinya dengan taat dan amal yang soleh,15. Dan menyebut-nyebut dengan lidah dan hatinya akan nama Tuhannya serta mangerjakan sembahyang dengan khusyuk.16. Tetapi kebanyakkan kamu tidak melakukan yang demikian, bahkan kamu utamakan kehidupan dunia;17. Padahal kehidupan akhirat lebih baik dan lebih Sesungguhnya keterangan-keterangan yang dinyatakan ini ada disebutkan di dalam Kitab-kitab yang terdahulu, -19. Iaitu Kitab-kitab Nabi Ibrahim dan Nabi DENGAN MENYEBUT-NYEBUT DENGAN LIDAH DAN HATI AKAN NAMA TUHANMU IAITU ALLAHBERTASBIHLAH DENGAN MENYEBUT-NYEBUT DENGAN LIDAH DAN HATI AKAN NAMA TUHANMU IAITU ALLAHUntuk menyebut nama Allah boleh dilakukan mengikut sepertimana kaedah yang telah Allah firmankan didalam SURAH AL-MUZZAMMIL dari ayat 1 hingga 8 dan perlu ditekankan pada ayat ke 81. Wahai orang yang berselimut!.2. Bangunlah sembahyang Tahajjud pada waktu malam, selain dari sedikit masa yang tak dapat tidak untuk berehat,3. Iaitu separuh dari waktu malam, atau kurangkan sedikit dari separuh itu,4. Ataupun lebihkan sedikit daripadanya; dan bacalah Al-Quran dengan "Tartil".5. Sayugialah engkau dan pengikut-pengikutmu membiasakan diri masing-masing dengan ibadat yang berat kepada hawa nafsu, kerana sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu wahyu Al-Quran yang mengandungi perintah-perintah yang berat kepada orang-orang yang tidak bersedia menyempurnakannya.6. Sebenarnya sembahyang dan ibadat malam lebih kuat kesannya kepada jiwa, dan lebih tetap betul Kami galakkan engkau dan umatmu beribadat pada waktu malam, kerana sesungguhnya engkau pada siang hari mempunyai urusan-urusan yang panjang kira bicaranya;8. Dan sebutlah dengan lidah dan hati akan nama Tuhanmu terus menerus siang dan malam, serta tumpukanlah kepadaNya dengan sebulat-bulat adalah cara untuk menyebut nama Allah dengan lisan lidah yang perlu dilakukan sehingga akan berlakunya penyaksian dan pengakuan kepada sifat ketuhanan Allah, penyaksian dan pengakuan kepada Allah seterusnya penyaksian dan pengakuan kepada Allah yang mengenal AllahBagaimana hendak menyebut nama Allah dengan lisan lidah boleh dilakukan mengikut daripada firman Allah padaSurah Al-'Isrā' dari ayat 105 hingga 111 dan cara untuk menyebut nama tuhanmu perlu ditekankan pada ayat 110..105. Dan dengan cara yang sungguh layak serta berhikmat Kami turunkan Al-Quran, dan dengan meliputi segala kebenaran ia diturunkan; dan tiadalah Kami mengutusmu wahai Muhammad melainkan sebagai pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman dan pembawa amaran kepada orang-orang yang ingkar.106. Dan Al-Quran itu Kami bahagi-bahagikan supaya engkau membacakannya kepada manusia dengan lambat tenang; dan Kami menurunkannya Katakanlah wahai Muhammad kepada orang-orang yang ingkar itu "Sama ada kamu beriman kepada Al-Quran atau kamu tiada beriman, tidaklah menjadi hal; kerana sesungguhnya orang-orang yang diberi ilmu sebelum itu apabila dibacakan Al-Quran kepada mereka, mereka segera tunduk sujud dalam keadaan hiba dan khusyuk; Al-'Isrā' ayat 108‎وَيَقُولُونَ سُبْحَانَ رَبِّنَا إِن كَانَ وَعْدُ رَبِّنَا لَمَفْعُولًا108. Serta mereka menegaskan dalam sujudnya "Maha Suci Tuhan kami! Sesungguhnya janji Tuhan kami tetap terlaksana. "109. Dan mereka segera tunduk sujud itu sambil menangis, sedang Al-Quran menambahkan mereka Katakanlah wahai Muhammad "Serulah nama " Allah" atau nama "Ar-Rahman", yang mana sahaja kamu serukan dari kedua-dua nama itu adalah baik belaka; kerana Allah mempunyai banyak nama-nama yang baik serta mulia". Dan janganlah engkau nyaringkan bacaan doa atau sembahyangmu, juga janganlah engkau perlahankannya, dan gunakanlah sahaja satu cara yang sederhana antara Dan katakanlah "Segala puji tertentu bagi Allah yang tiada mempunyai anak, dan tiada bagiNya sekutu dalam urusan kerajaanNya, dan tiada bagiNya penolong disebabkan sesuatu kelemahanNya; dan hendaklah engkau membesarkan serta memuliakanNya dengan bersungguh-sungguh!"Untuk menyebut nama Allah secara tersembunyi didalam hati boleh dilaksanakan mengikut apa yang tersurat dan apa yang tersirat didalam sabda Rasulullah sawSaidina Ali Rodziallah hu'an hu Bertanya kepada Rasulullah bagaimana aku nak hampir dengan Allah ya Rasulullah. Rasulullah menjawab mari dekat dengan aku ya Ali hingga bertemu lutut. - Pejamkan mata mu, - Tongkat kan lidah mu ke langit2, - sebutlah nama Allah sebanyak2nyaSehingga berlakunya penyaksian dan pengakuan kepada sifat ketuhanan Allah, penyaksian dan pengakuan kepada Allah seterusnya penyaksian dan pengakuan kepada Allah yang mengenal Allah....Yang diambil iktibar dan pengajaran dari peristiwa nabi Musa memohon untuk melihat Allah seperti yang difirmankan Allah pada Al-'A`rāf dari ayat 143Dan ketika Nabi Musa datang pada waktu yang Kami telah tentukan itu, dan Tuhannya berkata-kata dengannya, maka Nabi Musa merayu dengan berkata "Wahai Tuhanku! Perlihatkanlah kepadaku supaya aku dapat melihatMu". Allah berfirman "Engkau tidak sekali-kali akan sanggup melihatKu, tetapi pandanglah ke gunung itu, maka kalau ia tetap berada di tempatnya, nescaya engkau akan dapat melihatKu", Setelah Tuhannya "Tajalli" kepada gunung itu, maka "TajalliNya" menjadikan gunung itu hancur lebur dan Nabi Musa pun jatuh ia sedar semula, berkatalah ia "Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepadaMu, dan akulah orang yang awal pertama yang sama telah berlaku kepada saidina Ali sepertimana telah diperjelaskan didalam sebuah hadishadis Riwayat Thabrani dan BaihaqiDari ’Ali karamallahu wajhah Aku katakan Ya Rasulullah, manakah jalan thariqat yang sedekat-dekatnya kepada Allah dan semudah-mudahnya atas hamba Allah dan semulia-mulianya di sisi Allah? Maka Sabda Rasulullah SAW. Ya Ali, penting atas kamu berkekalan/senantiasa berzikir kepada Allah. Berkatalah Ali Tiap orang berdizikir pada Allah. Maka Rasulullah SAW. bersabda Ya Ali, tidak ada terjadi kiamat sehingga tiada lagi tinggal di atas permukaan bumi ini, orang yang mengucapkan Allah, Allah. Maka sahut Ali kepada Rasulullah SAW Bagaimana caranya aku berzikir ya Rasulullah? Maka Sabda Rasulullah SAW Pejamkan kedua matamu dan dengarkanlah dari saya ucapan tiga kali. Kemudian ucapkanlah seperti itu dan aku akan dengarkan. Maka sejenak Rasulullah SAW mengucapkan Laa ilaaha illallah, tiga kali sedang kedua matanya tertutup. Kemudian Ali pun mengucapkan kalimat laa ilaaha illallaah seperti demikian. Ajaran tersebut kemudian Sayyidina Ali ajarkan pula kepada Hasan Basri dan dari Hasan Basri diajarkan kepada al-Habib al-Ajamy, dari al-Habib diajarkan kepada Daud Atha’iy, dari Daud diajarkan kepada al-Makruf Al Karakhi dan dari al-Makruf ke pada As Sari, dan kemudian dari As Sari kepada Nabi Muhammad SAW menunjukkan jalan dan cara untuk menetapkan iktiqad tauhid atau jalan untuk mengenal Tuhanmu kepada Saidina Ali, baginda bersabda Hai Ali, pejamkan kedua matamu dan engkau dengar daripada aku tiga kali aku berkata “Laa ilaaha illallah” tiga kali, dan aku mendengar bacaan engkau. Maka berkata Nabi tiga kali mengucapkan kalimat “Laa ilaaha illallah” TIADA TUHAN MELAINKAN ALLAH dengan memejamkan kedua mata, Nabi mengangkat suaranya, Ali mendengarnya. Kemudian Ali mengatakan “Laa ilaaha illallah” TIADA TUHAN MELAINKAN ALLAH tiga kali seperti yang dikatakan Nabi itu, dan Ali pun memejamkan kedua matanya dan mengangkatkan suaranya, sedangkan Nabi mendengar bacaan Ali pada saat Ali ibn Abi Thalib mengalami fana fillah. Kemudian Setelah Ali sadar, maka Nabi bertanya kepada Ali mengenai perjumpaannya dengan Allah, maka Ali berkata Roaitu robbi bi'aini qolbi, faqultu laa sakka anta anta Allah.“Kulihat Tuhanku dengan mata hatiku dan akupun berkata tidak aku ragu engkau, engkaulah Allah”.Setelah Ali menceritakan perjumpaannya dengan Allah, maka kemudian Nabi membawa Ali di hadapan para umat dan berkata Ana madinatul 'ilmi wa Ali baabuhaa.“Aku adalah gudangnya ilmu dan Ali adalah pintunya”.Sebelum daripada seseorang itu melaksanakan perintah Allah dan perintah Rasulullah saw seperti diatas, seseorang itu perlu tahu dan boleh menghuraikan sendiri apakah yang dimaksudkan dengan syirik, pembahagiannya dan apakah perkara-perkara yang apabila dilakukan akan menyebabkan berlakunya syirik samada syirik yang nyata, syirik yang tersembunyi dan syirik yang tersembunyi lagi tersembunyiSupaya ia tidak melaksanakan perintah Allah dan perintah Rasulullah saw yang disertakan dengan masih dan sedang melakukan perkara-perkara yang apabila dilakukan akan menyebabkan berlakunya syirik samada syirik yang nyata, syirik yang tersembunyi dan syirik yang tersembunyi lagi seseorang itu melaksanakan perintah Allah dan perintah Rasulullah saw yang masih dan sedang disertakan dengan melakukan perkara-perkara yang apabila dilakukan akan menyebabkan berlakunya syirik samada syirik yang nyata, syirik yang tersembunyi dan syirik yang tersembunyi lagi tersembunyi..Akan Gugur segala amal yang dilakukan didalam keadaan Az-Zumar ayat 65Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu wahai Muhammad dan kepada Nabi-nabi yang terdahulu daripadamu "Demi sesungguhnya! jika engkau dan pengikut-pengikutmu mempersekutukan sesuatu yang lain dengan Allah tentulah akan gugur amalmu, dan engkau akan tetap menjadi dari orang-orang yang Al-'An`ām ayat 88Yang demikian itu ialah petunjuk Allah, yang dengannya Ia memimpin sesiapa yang dihendakiNya dari hamba-hambaNya; dan kalau mereka sekutukan Allah dengan sesuatu yang lain nescaya gugurlah dari mereka, apa yang mereka telah lakukan dari amal-amal yang baik.INI YANG PERLU DIBINCANGKAN DENGAN LEBIH LANJUT LAGI ....Supaya setiap orang tahu dan boleh menghuraikan sendiri bagaimana hendak melakukan pelbagai jalan dan cara untuk menetapkan pegangan atau iktiqad dan Al-'Isrā' ayat 41Dan sesungguhnya Kami telah menerangkan jalan-jalan menetapkan iktiqad dan tauhid dengan berbagai cara di dalam Al-Quran ini supaya mereka beringat; dalam pada itu, penerangan yang berbagai cara itu tidak menjadikan mereka melainkan bertambah UNTUK MENGENAL TUHANMU IAITU An-Nāzi`āt ayat 15Sudahkah sampai kepadamu wahai Muhammad perihal Nabi Musa? An-Nāzi`āt ayat 16Ketika ia diseru oleh Tuhannya di "Wadi Tuwa" yang suci; An-Nāzi`āt ayat 17Lalu diperintahkan kepadanya "Pergilah kepada Firaun, sesungguhnya ia telah melampaui batas dalam kekufuran dan kezalimannya; An-Nāzi`āt ayat 18"Serta katakanlah kepadanya `Adakah engkau suka hendak mensucikan dirimu dari kekufuran? An-Nāzi`āt ayat 19Dan mahukah, aku tunjuk kepadamu jalan mengenal Tuhanmu, supaya engkau merasa takut melanggar perintahNya?YANG PERLU DILAKUKAN MENGIKUT SEPERTIMANA YANG DIKEHENDAKI OLEH Al-'Insān ayat 29Sesungguhnya segala keterangan yang disebutkan ini, menjadi peringatan; maka sesiapa yang mahukan kebaikan dirinya bolehlah ia mengambil jalan yang menyampaikan kepada keredaan Allah dengan iman dan taat. Al-'Insān ayat 30Dan tiadalah kamu berkemahuan melakukan sesuatu perkara melainkan dengan cara yang dikehendaki Allah; sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana mengaturkan sebarang perkara yang dikehendakiNya.MAKSUDNYA APA YANG DILAKUKAN TERSEBUT TELAH DILAKUKAN MENGIKUT DARI FIRMAN ALLAH YANG MANA SATU...Nabi Musa menyeru kepada firaun " DAN MAHUKAH AKU TUNJUKKAN KEPADAMU JALAN MENGENAL TUHANMU"Apa yang telah difirmankan ialah Jalan mengenal Tuhanmu bukan mengenal tuhanmuUntuk Mengenal Allah setiap seorang itu mesti melakukan sendiri jalan untuk mengenal Tuhanmu ALLAHINI PERLU UNTUK MEMBUKTIKAN YANG SESEORANG ITU BUKAN MEMPERKATAKAN SESUATU YANG IA TIDAK daripada melakukan sesuatu perkara setiap seorang mesti tahu dan boleh menghuraikan sendiri tentang bagaimana hendak melakukan perkara seseorang yang tidak tahu dan tidak boleh menghuraikan tentang sesuatu perkara yang perlu dilakukan hendak melakukan sesuatu yang ia sendiri tidak tahu dan tidak boleh menghuraikannya ...JANGAN KAMU IKUT APA YANG KAMU TIDAK TAHU SERTA JANGAN KAMU MENYALAHI PERINTAH YANG TELAH DIPERINTAHKAN OLEH Al-'Isrā' ayat 36Dan janganlah engkau mengikut apa yang engkau tidak mempunyai pengetahuan mengenainya; sesungguhnya pendengaran dan penglihatan serta hati, semua anggota-anggota itu tetap akan ditanya tentang apa yang daripada melakukan sesuatu perkara setiap orang mesti tahu dan mesti boleh menghuraikan sendiri bagaimana hendak melakukan sesuatu mengikut sepertimana yang dikehendaki oleh Al-'Insān ayat 29Sesungguhnya segala keterangan yang disebutkan ini, menjadi peringatan; maka sesiapa yang mahukan kebaikan dirinya bolehlah ia mengambil jalan yang menyampaikan kepada keredaan Allah dengan iman dan taat. Al-'Insān ayat 30Dan tiadalah kamu berkemahuan melakukan sesuatu perkara melainkan dengan cara yang dikehendaki Allah; sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana mengaturkan sebarang perkara yang dikehendakiNya.MAKSUDNYA APA YANG DILAKUKAN TERSEBUT TELAH DILAKUKAN MENGIKUT DARI FIRMAN ALLAH ATAU SABDA RASULULLAH SAW YANG MANA SATU... Al-'Isrā' ayat 37Dan janganlah engkau berjalan di bumi dengan berlagak sombong, kerana sesungguhnya engkau tidak akan dapat menembusi bumi, dan engkau tidak akan dapat menyamai setinggi Al-'Isrā' ayat 38Tiap-tiap satu perintah itu, menyalahinya adalah kejahatan yang dibenci di sisi Al-'Isrā' ayat 39Perintah yang demikian itu ialah sebahagian dari hikmat yang telah diwahyukan kepadamu wahai Muhammad oleh Tuhanmu. Dan ingatlah janganlah engkau jadikan bersama-sama Allah sesuatu yang lain yang disembah, kerana akibatnya engkau akan dicampakkan ke dalam neraka Jahannam dengan keadaan tercela dan tersingkir dari rahmat AllahJIKA KITA TIDAK TAHU, KEPADA SIAPA PERLU Al-'Anbyā' ayat 7‎وَمَا أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ إِلَّا رِجَالًا نُّوحِي إِلَيْهِمْۖ فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لَا تَعْلَمُونَDan Kami tidak mengutus Rasul-rasul sebelummu wahai Muhammad melainkan orang-orang lelaki yang Kami wahyukan kepada mereka bukan malaikat; maka bertanyalah kamu kepada AhluzZikri" jika kamu tidak mengetahui.‎وَمَا أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ إِلَّا رِجَالًا نُّوحِي إِلَيْهِمْۚ فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لَا تَعْلَمُونَDan tidaklah Kami mengutus Rasul-rasul sebelummu wahai Muhammad, melainkan dari kalangan orang-orang lelaki, yang Kami wahyukan kepada mereka. Oleh itu bertanyalah kamu wahai golongan musyrik kepada orang-orang yang "AHLIL ZIKRI" jika kamu tidak Muĥammad ayat 19‎فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَاكُمْOleh itu, maka tetapkanlah pengetahuanmu dan keyakinanmu wahai Muhammad bahawa sesungguhnya tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah, dan mintalah ampun kepadaNya bagi salah silap yang engkau lakukan, dan bagi dosa-dosa orang-orang yang beriman - lelaki dan perempuan; dan ingatlah, Allah mengetahui akan keadaan gerak-geri kamu di dunia dan keadaan penetapan kamu di akhirat.[ Sumber dari FB ]
\n \nhadits belajar mati sebelum mati
Jakarta- Berpuasa adalah mencoba bersikap mati sebelum mati. Mati menurut hadis nabi, ada mati sebelum mati. Nuraninya tetap hidup. Maksudnya orang mampu menjaga dirinya dari keperluan fisik duniawi yang mampu membunuh hawa nafsu, ketamakan, dan nafsu lainnya. "Bersikap mati sebelum mati. Bertahan maupun menyerang agar tidak tergoda hawa
Di antara tanda husnul khatimah adalah mati saat menuntut ilmu. MATI SAAT MENUNTUT ILMU قال الحافظ ابن عبد البر رحمه الله ‏ “من مات طالباً للعلم فهو من علامات حسن الخاتمة”. ‏لأنه مات على طاعة عظيمة Al-Hafizh Ibnu Abdil Barr berkata Siapa yang mati dalam keadaan menuntut ilmu, maka ia berada dalam tanda husnul khatimah mati yang baik karena ia telah mati dalam ketaatan yang sangat besar. Diambil dari status telegram Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid almunajjid — Terus semangat dalam menuntut ilmu. Channel Telegram UntaianNasihat. Back to top button
Memangada anjuran memadamkan api sebelum tidur. Namun anjuran tersebut bukanlah anjuran untuk memadamkan lampu listrik yang seperti ada saat ini. Ternyata ada yang salah kaprah dalam memahami hadits-hadits berikut. Tinjauan Hadits. Dari Ibnu 'Umar radhiyallahu 'anhuma, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

Kumpulan Hadits Tentang Kematian Bahasa Arab dan Artinya - Kematian adalah hal yang pasti dan kita tidak mungkin bisa lari darinya. Tinggal bagaimana cara kita mempersiapkannya. ALLAH SWT dan Rasulnya telah mengingatkan kita tentang hal hal yang berkaitan dengan kematian seperti keutamaan mengingat kematian, proses sakaratul maut dan lain sebagainya. Banyak sekali hadits tentang kematian sebagaimana yang telah disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW. Inilah yang akan dibahas pada kesempatan kali ini. Karena kematian itu pasti dan hanya tinggal menunggu waktu saja, maka kita sebagai hamba yang beriman haruslah mempersiapkannya sebaik mungkin. Jangan sampai saat ajal menjemput dan malaikat izrail datang untuk mencabut nyawa kita, tapi kita masih dalam keadaan lalai terhadap ALLAH SWT. Maka hanya penyesalan saja yang kita dapatkan karena waktu tidak mungkin bisa mundur kembali. Padahal kehidupan sesungguhnya yang kekal abadi dimulai setelah manusia wafat dan alam kubur hanyalah gerbang saja. Setelah itu ada beberapa proses yang harus dijalani untuk selanjutnya memasuki surga atau neraka. Semua tergantung amal ibadah kita semasa berada di dunia yang fana ini. Mungkin banyak yang tidak kita ketahui perihal sesungguhnya tentang kematian dalam islam. Padahal Rasulullah SAW banyak menjelaskan didalam hadist-haditsnya. Seorang mukmin tentunya haruslah tahu dan mengetahui bagaimana islam memandang soal kematian agar kita bisa mempersiapkan diri dengan baik. Untuk itu langsung berikut ini daftar kumpulan hadits tentang kematian dalam versi tulisan bahasa arab dan terjemahan indonesianya. Hadits Nabi Muhammad SAW Tentang Kematian عن أبي هريرة ، عن النبي صلى الله عليه وسلم نحو هذا الحديث ، وفيه " يا ملك ، أنت خلق من خلقي ، خلقتك لما رأيت ، فمت ، ثم لا تحيا أبدا " Dari Abi hurairoh dari Nabi shollallohu alaihi wasallam sebagaimana hadits tersebut, dan dalam hadisnya Abu Hurairoh terdapat kata "wahai malaikat maut, engkau adalah bagian dari makhluk-Ku, Ku-ciptakan kamu ketika Aku melihatmu, maka matilah, kemudian malaikat maut tidak hidup selamanya". HR Al Madini عن محمد بن كعب القرظي قال بلغني أن آخر من يموت من الخلق ملك الموت ، يقال له يا ملك الموت ، مت موتا لا تحيا بعده أبدا . قال فيصرخ عند ذلك صرخة لو سمعها أهل السماوات والأرض لماتوا فزعا ، ثم يموت ، ثم يقول تعالى لمن الملك اليوم لله الواحد القهار Dari Muhammad bin Ka'b Al Qirodzi berkata " telah sampai kepadaku bahwa orang yang meninggal paling akhir dari makhluk adalah malaikat maut, dikatakan kepada malaikat maut " wahai malaikat maut, matilah kamu dengan mati yang tidak akan hidup lagi setelahnya selamanya". Muhammad bin Ka'b berkata "lalu malaikat maut menjerit dengan jeritan yang jika penduduk langit dan bumi mendengarnya maka mereka meninggal dunia sebab kaget, kemudian malaikat maut mati , kemudian Alah ta'ala berfirman لِمَنِ الْمُلْكُ الْيَوْمَ لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ "Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini? kepunyaan Allah yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan. " QS Al-Mu’min 40 16. HR Ibnu Abid Dunya أَكْثِرُوْا ذِكْرَ هَاذمِ اللَّذَّاتِ “Perbanyaklah mengingat-ingat sesuatu yang melenyapkan segala macam kelezatankematian.” HR. At-Tirmidzi أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا، أُولَئِكَ أَكْيَاسٌ “Orang yang paling banyak mengingat mati dan paling baik persiapannya untuk kehidupan setelah mati. Mereka itulah orang-orang yang cerdas.” لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ، إِنَّ لِلْمَوْتِ سَكَرَاتٍ “Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah . Sesungguhnya kematian ada masa sekaratnya.” HR. Al-Bukhari كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ “Setiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati,” sudah mencukupi bagi orang yang mendengar dan melihat. Alangkah bagusnya ucapan orang yang berkata اذْكُرِ الْمَوْتَ تَجِدُ رَاحَةً، فِي إِذْكَارِ الْمَوْتِ تَقْصِيْرُ اْلأَمَلِ “Ingatlah mati niscaya kau kan peroleh kelegaan, dengan mengingat mati akan pendeklah angan-angan.” Suatu hari ada seorang yang bertanya تذكر الجنة والنار ولا تبكي وتبكي من هذا؟ “Tatkala mengingat surga dan neraka engkau tidak menangis, mengapa engkau menangis ketika melihat perkuburan?” Utsman pun menjawab, “Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda إن القبر أول منازل الآخرة فإن نجا منه فما بعده أيسر منه وإن لم ينج منه فما بعده أشد منه “Sesungguhnya liang kubur adalah awal perjalanan akhirat. Jika seseorang selamat dari siksaannya maka perjalanan selanjutnya akan lebih mudah. Namun jika ia tidak selamat dari siksaannya maka siksaan selanjutnya akan lebih kejam.” مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الجَنَّةَ “Barang siapa yang akhir perkataannya adalah lailaha illallah’, maka dia akan masuk surga.” لَقِّنُوا مَوْتَاكُمْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ “Talqinkanlah tuntunkanlah orang yang akan meninggal di antara kalian dengan bacaan laa ilaha illallah’.” HR. Muslim اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ “Ambillah lima perkara sebelum lima perkara [1] Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, [2] Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, [3] Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, [4] Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, [5] Hidupmu sebelum datang kematianmu.” HR. Al Hakim كَفَى بِالمَوْتِ وَاعِظًا “Cukuplah kematian sebagai peringatan berharga.” Diriwayatakan oleh Al Baihaqi اذكرِ الموتَ فى صلاتِك فإنَّ الرجلَ إذا ذكر الموتَ فى صلاتِهِ فَحَرِىٌّ أن يحسنَ صلاتَه وصلِّ صلاةَ رجلٍ لا يظن أنه يصلى صلاةً غيرَها وإياك وكلَّ أمرٍ يعتذرُ منه “Ingatlah kematian dalam shalatmu karena jika seseorang mengingat mati dalam shalatnya, maka ia akan memperbagus shalatnya. Shalatlah seperti shalat orang yang tidak menyangka bahwa ia masih punya kesempatan melakukan shalat yang lainnya. Hati-hatilah dengan perkara yang kelak malah engkau meminta udzur meralatnya karena tidak bisa memenuhinya.” Itulah sepercik kumpulan hadits tentang kematian. Semoga dengan melihat hadist Nabi Muhammad diatas kita bisa mengambil manfaat dan pelajaran agar selalu mempersiapkan diri menghadapi ajal dan proses sakaratul maut saat waktu datangnya kematian. Wallahu a'lam.

zcdTmJ.
  • x8yhjcnq47.pages.dev/394
  • x8yhjcnq47.pages.dev/200
  • x8yhjcnq47.pages.dev/270
  • x8yhjcnq47.pages.dev/133
  • x8yhjcnq47.pages.dev/249
  • x8yhjcnq47.pages.dev/120
  • x8yhjcnq47.pages.dev/375
  • x8yhjcnq47.pages.dev/368
  • x8yhjcnq47.pages.dev/139
  • hadits belajar mati sebelum mati